Warung Bebas

Monday, May 7, 2012

Makalah Tentang sistem dakwah dalam analisa masalah ummat

Pendahuluan
Dinamika masyarakat Islam di Indonesia telah menjadi fenomena tersendiri. Berbagai permasalahan keummatan terjadi silih berganti, datang dan pergi. Masalah-masalah keummatan yang didasarkan dari aspek sosiologis hingga aspek permasalahan akidah mudah didapatkan ditubuh ummat Islam belakangan ini. Ummat saat ini membutuhkan bimbingan yang benar dalam hidup mereka dan mengarahkan kembali untuk dapat mengentaskan solusi permasalahan yang dihadapinya.
Pada makalah ini dengan mengharapkan wajah Alloh pemakalah berharap dapat memberikan sajian dengan tema ‘Analisa Masalah Ummat dengan Pendekatan Sistem Dakwah’ dimana pembahasan kali ini mencoba menganalisa masalah-masalah keummatan yang saat ini ada dengan mengkorelasikan apa sumbangsih dakwah dengan sistem yang dimilikinya dan dapat menjadi alternatif solusi tersendiri akan masalah-masalah keummatan.

Hakikat dakwah sesuai sunnah
Terjadinya banyak permasalahan ummat tak dapat dipungkiri bahwa hal itu memiliki keterkaitan dengan para pendakwah yang berkualitas, adanya berbagai permasalahan keummatan yang terjadi (yang nantinya akan kami uraikan di point setelah ini) tak terlepas dari faktor para da’i yang mengemban tugas mulia yaitu dakwah ilalloh. Sebelum menapaki kepada pembahasan lebih dalam akan sebuah analisa sistem dakwah terhadap problematika ini, maka perlu kita ketahui terlebih dahulu, apa dan bagaimanakah dakwah yang sesuai sunnah itu.
Dakwah mestilah didasarkan dengan sifat ikhlas, yaitu mengikhlaskan segala hal dalam dakwah hanya mengharapkan balasan dari Alloh subhanahu wa  ta’ala Alloh azza wa jala berfirman :
“ Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". ( QS. Al Kahfi : 110 )
Dan masih ada ayat lainnya yang menganjurkan untuk mengikhlaskan diri dalam berdakwah melainkan aktivitas ibadah dan muamalah lainnya. Rasululloh. shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya Alloh tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni ( ikhlas ) untukNya dan untuk mencari wajahNya. “ ( HR. Nasai, no 3140. Silsilah Ash Shahihah; karya Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, no 52 )
Dari keterangan ayat dan hadist diatas maka hendaklah setiap da’i tidak berdakwah melainkan hanya untuk mengharapkan balasan dari Alloh azza wa jalla. Bukan untuk mengharapkan materi, kehormatan, pujian, dan sanjungan. Maka itulah hakikat dakwah yang haq.
Hendaklah dakwah yang dilakukan diatas ilmu, ilmu yang dimaksud disini ialah terbagi menjadi beberapa bagian :
  1. Ilmu Agama, seorang da’i hendaklah berdakwah dengan hujjah dan bayan yang haq keika mendakwahkan para mad’u. sebagaimana firman Alloh azza wa jalla dalam QS. Yusuf : 108
  2. Ilmu tentang keadaan orang yang didakwahkannya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus sahabat Mu’adz bin Jabal Radhiyallohu ‘anhu. Rasululloh shalalahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Muadz “ Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari ahli kitab…” ( HR. Bukhari ).
  3. Seseorang da’i hendaklah mengetahui ilmu tentang metode / manhaj dalam berdakwah, yang dimaksud disini ialah manhaj dalam dakwah dalam menyampaikan apa yang seharusnya terlebih dahulu didakwahkan dan apa yang memang paling menjadi prioritas dalam berdakwah.
Maka hakikat dakwah sesuai sunnah adalah mendakwahkan kaum muslimin dengan mencontoh dakwah yang dilakukan oleh Rasululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam. Dakwah beliau ‘alaihimush shalatu wa sallam adalah dimulai pertama kali dengan tauhid. Maka sudah sepantasnya bagi para da’i untuk memulai dakwah sebagaimana Rasululloh memulai dakwahnya. Bukan sekedar dakwah yang bersifat menghibur namun miskin akan ilmu ataupun dakwah yang dicampur dengan segala bentuk kebathilan. Sebagaimana Al Imam Malik bin Anas rahimahullah pernah berkata dan dinukil oleh Al Imam Asy Syathibi dalam karya monumental beliau yaitu Al Itisham, “ tidak akan baik akhir dari generasi ummat ini, sebelum mereka kembali kepada apa-apa yang membuat baik generasi awal ummat ini “ bahkan hinga ada seorang da’i yang dia berada diatas sunnah pernah mengatakan “ berusahalah agar ummat ini layak ditolong oleh Alloh, dan tidak akan dating pertolongan Alloh sebelum kita (kaum muslimin) kembali kepada apa-apa yang membuat baik generasi awal ummat ini “.

Analisa masalah ummat[1]
Terlalu banyak tantangan-tantangan ummat islam baik yang bersifat internal dan eksternal, masalah internal terjadi dikalangan ummat biasanya lebih banyak didasarkan oleh beberapa permasalahan yang menjadi problematika dakwah. Masalah-masalah yang bersifat internal antara lain :
  1. masalah khilafiyah, yaitu kelemahan kaum muslimin dalam memahami masalah yang bersifat fiqhiyah dan tidak toleransi terhadap perbedaan cara beribadah sekalipun masih dalam konteks diperbolehkan.
  2. kondisi ummat Islam yang hampir sebagian besar bodoh terhadap agamanya dan tidak memahami mana-mana saja yang termasuk bagian dari agama dan bukan dari agama, mana yang sesuai syariat dan mana yang tidak
  3. sifat fragmentasi kepartaian, menjamurnya partai-partai yang berlabelkan ‘Islam’  atau yang memanfaatkan umat Islam sebagai konstituennya, namun masing-masing berdiri sendiri dan bangga dengan identitas sendiri (kelompok) semakin jauh dari persatuan.
  4. munculnya kelompok-kelompok yang sesat yang menyempal dari Islam dan ‘berbaju’ Islam; seperti kelompok rasionalis yang mendewakan akal fikiran (ar- ra’yu) dalam memahami agama, munculnya kelompok takfiri (kelompok yang saling mengkafikan antara sesame muslim secara sembarangan)

Sedangkan permasalahan-permasalahan ummat yang bersifat eksternal antara lain :
  1. kelompok-kelompok agama yang memposisikan Islam sebagai musuh
  2. sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme
  3. animisme, sinkretisme, dan aliran pemikiran sesat lainnya
  4. musuh-musuh Islam ( Yahudi dan Nashara )
  5. westernisasi dan penghancuran nilai-nilai moral pemuda Islam, dll

Sistem dakwah dalam menjawab masalah ummat
Sebagaimana kita ketahui bahwa definisi sistem dakwah adalah sehimpunan komponen dakwah yang dinamis dan saling berkaitan sehingga membentuk kesatupaduan tujuan dakwah, sedangkan unsure-unsur dari sistem dakwah adalah unsur-unsur yang berperan, saling melengkapi, dan membutuhkan atau disebut juga dengan komponen sistem dakwah, unsur-unsur tersebut adalah :
  1. Input
  2. Output
  3. Lingkungan (environmental)
  4. Konversi
  5. Feed-Back
Kinerja system dakwah dalam melakukan analisa masalah keummatan adalah dengan melihat korelasi yang berkesinambungan antara semua pihak yang terlibat dalam keberlangsungan dakwah itu sendiri. Dalam hal ini elemen penting yang sangat terkait adalah hubungan feed back yang baik antara da’i dan mad’u akan seberapa jauh input yang diterima oleh mad’u itu sendiri.

Penutup
Sebagai akhir dari makalah ini maka kami mohon maaf bila terdapat kesalahan dan kekurangan dari makalah ini, setidaknya kami berharap dari poin-poin yang telah kami paparkan teman-teman memperoleh manfaat dari sini.
Akhir kata bahwa dakwah merupakan kerja bersama, adanya masalah-masalah yang dipaparkan akan dapat terpecahkan bila kesungguhan dalam berdakwah bisa diintepretasikan dengan baik dilapangan. Dan tentunya tidak melewatkan tugas dakwah sesungguhnya diantaranya ialah amar ma’ruf nahi munkar. Sebagaimana perkataan seseorang “Sangatlah berat dan cape kalau kita harus membabat rumput-rumput liar yang tumbuh cepat. Setiap kita potong, rumput-rumput itu akan tumbuh kembali. Cara yang paling baik adalah dengan menanam pohon palawija diantara rumput-rumput itu dan memupukinya hingga tumbuh subur dan berkembang. Dengan sendirinya rumput akan mati karena kehilangan tempat hidup.” Wallahu A’lam bishawab.

Daftar pustaka
Majalah As Sunnah, Dakwah Untuk Profesi,  edisi 04 / IX / 1426 H / 2005 M
Majalah Asy Syariah, Berdakwah Seperti Rasululloh, edisi Vol II / No. 19 /1426 H / 2005
Makalah ‘ Problematika Dakwah ‘ tulisan Drs. H. Misbach Malim, Lc. Ketika ada Pelatihan Dakwah di Gd. Teater Fak. Dakwah & Komunikasi lt 2; tanggal  30 Rabi’ul Awal 1428 H / 18 April 2007

0 comments em “Makalah Tentang sistem dakwah dalam analisa masalah ummat”

Post a Comment

 

Indahnya Berbagi Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger