Kita diminta bersikap adil, betul? Kitapun juga diminta tidak ghuluw  (berlebihan/ekstrem). Kita adalah umat pertengahan (wasatha). Kitapun  diminta untuk terbuka pikiran. Mari kita berdiskusi dengan pikiran  terbuka.
Islam bersifat tsawabit (tidak berubah) dalam hal  aqidah, namun juga bersifat mutaghayirat (menyesuaikan diri), mu'ashirah  (terkini) dalam hal-hal muamalah, teknologi dll. Salah memahami hal ini  justru bisa membahayakan Islam itu sendiri. Salah mendudukan yg  tsawabit menjadi mutaghayirat, sangat berbahaya, demikian juga  sebaliknya.
Maka, saya tidak setuju dengan kalimat ".... Apabila  vaksinasi/imunisasi yg ada skrg ini baik, pasti pada zaman Rasulullah  sudah ada beliau pun pasti menganjurkannya, krn sangat mudah bagi Allah  mengadakan sesuatu yg tdk ada menjadi ada u/ makhluk terbaikNya  (Rasulullah SAW)...". Pemahaman ini bisa menjadikan ummat jumud dan  terbelakang.
Ummat Islam adalah ummat yang sangat kreatif dalam  membangun peradaban. Menganggap kesehatan hanya yang dicontohkan oleh  Rasulullah secara tekstual, dan menyalahkan aplikasi kesehatan yang  lain, adalah tidak sesuai dengan Islam itu sendiri. Maksud Rasulullah  menganjurkan habbatussauda, zaitun, madu, secara kontekstual berarti  juga menganjurkan semua jenis herba yang organik sebagai obat.
Ada  hal yang menarik, Syaikh Utsaimin berpendapat bahwa umat Islam dahulu  sangat menonjol dalam bidang kedokteran dan farmasi. Namun kemudian umat  Islam ketinggalan dibandingkan Barat. Syaikh Muhammad Rasyid Ridha  memandang bahwa diantara sebab utama ketertinggalan tersebut adalah  karena umat Islam meninggalkan alkohol dalam farmasinya, disebabkan  dianggap haram.
Syaikh Utsaimin menukil perkataan Syaikh Muhammad  Rasyid Ridho dari fatawa beliau hal 1631 di mana ia berkata,  “Kesimpulannya bahwasanya alkohol adalah zat yang suci dan mensucikan  dan merupakan zat yang sangat urgen dalam farmasi dan pengobatan dalam  kedokteran serta pabrik-pabrik, dan alkohol masuk dalam obat-obat yang  sangat banyak sekali. Pengharaman penggunaan alkohol bagi kaum muslimin  menghalangi mereka untuk bisa menjadi pakar dalam banyak bidang ilmu dan  proyek, dan hal ini merupakan sebab terbesar keunggulan orang-orang  kafir atas kaum muslimin dalam bidang kimia, farmasi, kedokteran  pengobatan, dan industri. Pengharaman penggunaan alkohol bisa jadi  merupakan sebab terbesar meninggalnya orang-orang yang sakit dan yang  terluka atau menyebabkan lama sembuhnya penyakit mereka atau semakin  parah sakit mereka.”
Balik ke imunisasi....
Imunisasi,  adalah tabi'at dalam sistem imunitas tubuh manusia. Orang yang sudah  pernah sakit campak, akan sulit terkena sakit campak lagi, karena  imunitas campak tsb sudah terbentuk. Jadi hal ini sangat ilmiah.
Seorang  dokter atau perawat yg sering berhubungan dengan pasien, bisa memiliki  imunitas terhadap beberapa penyakit (virus), karena interaksi dengan  virus yang lemah, tubuh segera membangun imunitasnya (unsur Ig) hingga  ia kebal dengan virus-virus tertentu.
Inilah dasar dari imunisasi. Jadi berbeda dengan tahnik, khitan, maupun pemberian herba.
Sampai  dengan abad ke 20, pembunuh utama manusia adalah penyakit-penyakit  infeksi. Namun kini penyakit-penyakit pembunuh utama adalah bukan  penyakit infeksi, melainkan jantung koroner, kanker dll. Artinya  imunisasi sudah terbukti bisa menurunkan bahkan menghilangkan penyakit  infeksi. Cacar nanah sekarang tinggal cerita. Zaman saya kecil masih  banyak orang yg mukanya bopeng karena cacar nanah. Kusta sudah sangat  jarang ditemui, sedangkan dahulu wabah kusta sangat mengerikan. Polio  pun semakin menyusut. Singkatnya manfaat imunisasi sudah terbukti  bermanfaat bagi manusia.
Saya sudah membaca buku Ummu Salamah,  “Vaksinasi, Dampak konspirasi dan solusi sehat ala Rasulullah SAW”.  Namun sayapun membaca buku-buku lainnya. Saya juga berdiskusi dengan  dokter muslim yang insya Allah ta'at kpd Allah dan Rasul-Nya. Saya pun  bertanya kepada ahli farmasi. Semua saya lakukan semata-mata agar kita  mendapatkan kebenaran, dan mampu bersifat adil. Ummu Salamah  berkali-kali diajak berdialog, namun beliau selalu menghindar.
Tulisan-tulisan  anti vaksin, banyak mengacu pada aplikasi pembuatan vaksin sebelum  tahun 1960. Produsen vaksin sekarang sudah jauh berbeda. Dan sebagian  besar vaksin sudah diproduksi oleh PT Biofarma, sebuah Badan Usaha Milik  Negara, yang direksi, farmakolognya dan karyawannya sebagian besar juga  muslim. Bahkan produk PT Biofarma diekspor ke berbagai negara di dunia.
Saya  secara pribadi berpendapat, bahwa secara metodologi maupun aplikasi,  tidak ada masalah dengan vaksin. Satu-satunya masalah dalam vaksin  sekarang adalah aspek "KEHALALAN".
Jadi saya tidak mau vaksin,  atau tidak memvaksin anak saya bukan karena menganggap vaksin berbahaya,  atau bahkan konspirasi musuh-musuh Islam, namun semata-mata, karena  saya tidak meyakini "Kehalalannya". Vaksin yang saya anggap halal baru 2  jenis vaksin meningitis  buatan China dan Swiss (atau Swedia?) yang  telah dinyatakan halal oleh MUI. Sisanya...? Belum ada. Dan ini tanggung  jawab kita bersama.
Wallahu a'lam bis-shawab. Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.
On Jan 20, 2012, at 11:14 PM, nini.aslam@gmail.com wrote:
Imunisasi  seorang anak muslim adalah adzan, I'komad, tahnik, aqikah khitan.  Inilah yg di anjurkan oleh Rasulullah, manusia yg seumur hidupnya hanya  mengalami 2x sakit (di racun wanita yahudi saat perang khaibar saat  menjelang wafat). Apabila vaksinasi/imunisasi yg ada skrg ini baik,  pasti pada zaman Rasulullah sudah ada bliau pun pasti menganjurkannya,  krn sangat mudah bagi Allah mengadakan sesuatu yg tdk ada menjadi ada u/  makhluk terbaikNya (Rasulullah SAW), kita ini ummat Rasulullah manjadi  ummat terbaik di akhir zaman ini, sdh pasti Allah pun memberikan yg  terbaik. Mengenai vaksin/imunisasi, kita hanya perlu buka mata terima  semua fakta yg ada. Apabila memang vaksinasi/imunisasi betul2 terbukti  baik, pasti tidak akan ada prokontra seperti ini. Ini semua kehendak  Allah yg ingin menunjukan yg baik itu baik, yg buruk itu buruk. Tinggal  kita sendiri yg memilih. Bersyukur kepada Allah karena lewat pelatihan  yg di adakan oleh HPA kita semua menjadi tersadarkan (walaupun belum  semuanya sadar) tentang manfaat mudarat yg terkandung didalam  vaksin/imunisasi.
Thursday, July 19, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
 
 
 
 
 
 
 


