Warung Bebas

Tuesday, July 10, 2012

Membuat multi PClinuxOS liveusb secara manual

OS linux terus berkembang pesat. Berbagai fasilitas yang memudahkan hidup terus-menerus bertambah dan bertambah kecanggihannya. Salah satu fasilitas yang memudahkan itu adalah liveusb, dimana sebuah sistem operasi lengkap dengan segala fitur-fiturnya dimasukkan ke dalam sebuah flashdisk yang dapat dibawa ke mana-mana dan dijalankan di komputer mana pun.

Di dalam artikel About Me saya mencantumkan sistem operasi portabel saya di sebuah flashdisk dengan 2 versi PClinuxOS, yaitu PClinuxOS 2009 dan PClinuxOS 2011 yang masing-masingnya sudah saya kustomasi sendiri.












Flashdisk 4 GB
Tipe partisi : FAT
OS portable:
PClinuxOS 2009 (desktop KDE 3.5, IceWM, WindowMaker; ukuran 1,7 GB)
PClinuxOS 2011 (desktop LXDE, KDE4, OpenBox; ukuran 1,3 GB)
Bootloader : GRUB

Bagaimana cara membuatnya? Di dalam PClinuxOS fitur pembuatan liveusb ini sudah ada tersedia dan tinggal klik-klik saja, tetapi kali ini saya ingin sharing tentang cara membuat yang agak berbeda, sebuah cara yang saya anggap lebih mudah karena tidak harus menjalankan PClinuxOS terlebih dahulu, cara yang dapat dilakukan melalui sistem yang lain, cara yang manual yang mudah-mudahan dapat menuntun pemahaman orang yang belum paham, cara yang 'stupid mode' yang orang awam linux pun tentunya bisa. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Pertama,sediakan flashdisk dengan ukuran yang cukup, punya saya 4 GB, yang 3 GB buat keperluan dualboot, yang 1 GB buat nyimpan data. Secara default sebuah flashdisk biasanya berformat FAT, biarkan saja agar tetap bisa digunakan di dalam Windows dan tetap support dengan perangkat-perangkat yang lain (misalnya: MP3player, DVDplayer, TV LCD, dsb), tetapi jika mau diformat dengan format linux juga bisa.

Kemudian pasang bootloader GRUB di flashdisk tersebut. Banyak cara yang bisa ditempuh, salah satunya adalah dengan menyalin dari sistem linux yang sudah ada. Jika kita sudah menginstall sistem linux dengan bootloader GRUB versi lama (bukan GRUB2 !!!, dan ini tidak harus PClinuxOS.., mau dari Ubuntu, mau Fedora bisa saja..) maka cara yang stupid mode adalah dengan cara menyalin folder /boot ke flashdisk. Jadi tinggal klik kanan folder boot yang ada di sistem kita itu, copy dan pastekan di flashdisk. Sebenarnya yang diperlukan tidaklah keseluruhan isi folder boot itu, paling-paling hanya stage1 dan stage2-nya saja yang digunakan, tetapi karena kita mau yang stupid mode ya semuanya saja dicopy. Jika kita mengcopynya itu dari livecd yang sedang berjalan maka kita masih akan perlu membuat file menu.lst sendiri, sedang kalau mengambil dari sistem yang sudah terinstall kita tinggal mengedit.
Setelah proses copy paste ini selesai, flashdisk tersebut lalu diaktifkan bootloadernya, caranya tinggal gunakan GRUB, bisa melalui terminal di sistem yang sedang berjalan, bisa pula saat boot masuk command prompt. Contoh:

grub> root ( *tekan Tab
Possible disks are: hd0 hd1
grub> root (hd1 *tekan Tab
grub> root (hd1,0)
Filesystem type is fat, partition type 0xb
grub> setup (hd1)


Sampai langkah ini flashdisknya sudah punya bootloader GRUB. *tekan Tab maksudnya: setelah mengetikkan huruf terakhir dilanjutkan tekan tombol Tab, dimaksudkan untuk minta bantuan, berhubung masih bingung, --maklum ... stupid mode.... (...Inti langkah ini sebenarnya hanya pada setup (hdX). Alternatif lain dari point ini adalah dengan menginstall SuperGrubDisk di flashdisk.

Langkah selanjutnya adalah memasukkan PClinuxOS ke flashdisk, caranya tinggal mengcopy isi livecdnya dengan cara copy paste, misalnya saat itu kita tengah pakai Ubuntu, tinggal masukkan CD PClinuxOS ke drive, buka dengan file-manager lalu dicopy-paste (sebagai data). Jika sumbernya itu berupa ISO tinggal diekstrak saja, bisa pakai ISOMaster, IzArc, FileRoller dan sebagainya. Di situ ada sebuah folder bernama isolinux yang berisi kernel dan sebuah file kompresi yang bernama livecd.sqfs yang berisi sistem operasi yang nantinya dijalankan.

Karena kita ingin dualboot, yaitu di dalam satu flashdisk ada 2 versi PClinuxOS maka yang dimasukkan pertama tadi diganti namanya (=rename), misalnya di flashdisk saya yang pertama saya masukkan adalah PClinuxOS 2011, saya ganti namanya menjadi pclos, (yang folder isolinux menjadi /pclos, sedang livecd.sqfs menjadi pclos.sqfs). Mengapa diganti namanya? Karena kita mau memasukkan PClinuxOS yang kedua yang punya nama persis, kalau tak diganti namanya tentu yang sudah dimasukkan akan hilang tertimpa (=overwrite).

Setelah itu masukkan PClinuxOS yang kedua, caranya sama saja, tinggal copy paste (atau ekstrak jika masih berupa ISO).

Langkah berikutnya adalah mengedit file menu.lst yang ada di dalam folder /boot/grub.  Jika kita mengcopy dari livecd yang sedang berjalan biasanya file menu.lst ini belum ada, karena itu harus kita buat sendiri, caranya dengan buka editor, lalu kita tulis atau copy paste contoh di bawah ini kemudian disimpan dengan nama menu.lst.

Untuk sekedar contoh, seperti di bawah inilah punya saya, di situ ada 5 pilihan walau yang dipilih hanya 2. Di situ ada perbedaan (hd0,0) dan (hd1,0), nantinya berguna jika pindah komputer, bisa jadi pendeteksian BIOS antar komputer yang satu dengan yang lain berbeda, jadi sifatnya hanya antisipasi, kalau pilihan HD1 gagal tinggal diulangi dengan pilihan HD2. Sedang pilihan Boot Windows gunanya untuk masuk sistem Windows jika tidak ada keinginan menggunakan liveusb.


color white/blue yellow/blue
default 0

title PClinuxOS 2009 liveUSB - HD1
kernel (hd0,0)/isolinux/vmlinuz root=/dev/rd/3 livecd=livecd vga=788 fromusb
initrd (hd0,0)/isolinux/initrd.gz 

title PClinuxOS 2009 liveUSB - HD2
kernel (hd1,0)/isolinux/vmlinuz root=/dev/rd/3 livecd=livecd vga=788 fromusb
initrd (hd1,0)/isolinux/initrd.gz

title PClinuxOS 2011 liveUSB - HD1
kernel (hd0,0)/pclos/vmlinuz root=/dev/rd/3 livecd=pclos vga=788 fromusb
initrd (hd0,0)/pclos/initrd.gz

title PClinuxOS 2011 liveUSB - HD2
kernel (hd1,0)/pclos/vmlinuz root=/dev/rd/3 livecd=pclos vga=788 fromusb
initrd (hd1,0)/pclos/initrd.gz

title Boot Windows
rootnoverify (hd0,0)
chainloader +1

Sampai di sini Live USB tersebut sudah jadi dan siap pakai !!! Jika Anda perhatikan langkah-langkah di atas tentu dapat menyimpulkan bahwa untuk melakukan hal-hal tadi tentunya dapat dilakukan tanpa masuk sistem PClinuxOS sama sekali. Ya, kita dapat melakukannya dari sistem linux yang lain, mau lewat BlankOn, Ubuntu, Mandriva, openSUSE, atau lainnya bisa saja, asal GRUBnya masih pakai versi lama (bukan GRUB2), tak perlu aplikasi Unetbootin, tak perlu koneksi internet, tak perlu menyediakan file ISO, bahkan melalui Windows pun bisa.

Dengan cara itu PClinuxOS portabel yang full-fitur bisa dinikmati dengan mudah, dalam hal ini termasuk pula turunan-turunannya, (--walau saya belum pernah pakai). Saya kira turunan PClinuxOS yang produk lokal seperti PClinux 3D, Garuda, AyuOS, Perisai Anak, PClinuxOS Moslem Edition, POCI OS, dll juga bisa digunakan dengan cara ini. Untuk menggunakannya tinggal tancapkan flashdisk ke komputer, hidupkan komputer, set BIOS agar bisa boot dari flashdisk, jika sudah boot muncul tampilan GRUB tinggal pilih dengan tombol keyboard dan tekan enter. Saya telah menggunakan cara itu berpuluh-puluh kali dan selalu dapat berjalan dengan baik, walau begitu mungkin saja relatif, bisa saja suatu ketika ada hardware yang tidak support sehingga gagal. Jadi keberhasilan di satu komputer belum tentu merupakan kepastian keberhasilan di komputer lainnya. Saya pernah mencobanya di sebuah laptop Toshiba yang masih cukup baru, saat diboot yang PClinuxOS 2009 hasilnya layar blank, tetapi ketika kemudian beralih ke PClinuxOS 2011 dapat berjalan dengan baik.

Ada sebuah pertanyaan, apakah liveusb tersebut nantinya bisa diinstall dengan klik Install yang ada di desktop? Jawabannya bisa ya bisa tidak. Dari pengalaman saya, komputer yang satu berbeda dengan yang lain. Misalnya di komputer PC saya ternyata bisa, sedang di netbook yang PClinuxOS 2009.1 dapat diinstall tetapi setelah diboot hasil installnya tidak mau masuk, sedang pada PClinuxOS 2011 tidak mau diinstall, saya menduga hal itu disebabkan urutan penamaan drive pada BIOS yang berbeda saat menjalankan liveusb dengan saat menjalankan sistem setelah install. Solusinya (pada PClinuxOS 2009) ada pada /etc/fstab sistem yang telah diinstall itu, misalnya saat install liveusbnya menganggap flashdisk tersebut /dev/sda, otomatis harddisk yang terpasang di komputer disebutnya /dev/sdb, kemudian diinstall di harddisk (/dev/sdb) tersebut, setelah selesai install flashdisk dicabut, secara otomatis sistem yang boot itu akan menganggap harddisk yang ditempati menjadi /dev/sda, bukan /dev/sdb lagi seperti saat liveusb dijalankan tadi. Oleh karena itu perlu diubah dari /dev/sdb menjadi /dev/sda terlebih dahulu agar sistem bisa berjalan, jadi untuk langkah cerdas, jika selesai install sebelum diboot ulang terlebih dahulu periksa file sistem hasil install tsb, fstab-nya dibuka dengan editor dan diperiksa, contoh:

# Entry for /dev/sdb7 :
UUID=4928d21c-9f0c-4b7a-be83-f80617ce00d1 / ext3 defaults 1 1
diubah menjadi
# Entry for /dev/sda7 :
UUID=4928d21c-9f0c-4b7a-be83-f80617ce00d1 / ext3 defaults 1 1

Solusi terbaik jika ingin menginstallnya di netbook agar tidak ribet seperti di atas, menurut saya adalah gunakan cara livehd, caranya: siapkan partisi linux di harddisk, copykan /isolinux dan livecd.sqfs tersebut ke harddisk, jalankan, lalu install. Kalau saat dimatikan nggak mau mati ya tinggal dipaksa saja. (catatan: pada mode livehd biasanya PClinuxOS 2009 ke atas nggak mau mati saat dimatikan, sedang pada mode liveusb bisa, sebaliknya pada livehd mudah diinstall sedang liveusb susah jika mau diinstall). Untuk cara lebih detil bisa klik di sini.
Gambar ini adalah screenshot contoh flashdisk yang sudah jadi jika dibuka pakai file-manager, (folder data adalah tempat menyimpan data biasa, tak ada hubungannya dengan liveusb system). Dan gambar berikut adalah screenshot menu.lst di dalam flashdisk tersebut.

0 comments em “Membuat multi PClinuxOS liveusb secara manual”

Post a Comment

 

Indahnya Berbagi Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger